Kamis, 10 September 2015

Bahagiaku Untuk Adik

Saat orang-orang besar disana bergelut dengan harta kekayaan
Aku disini mengais rezeki halalku untuk menyambung hidup
Saat orang-orang besar disana dengan mudah membuang uang mereka
Aku disini setiap hari berlumur keringat untuk sekantung receh

Entah hidup ini yang terlalu kejam untuk aku yang masih terbilang belia
Atau ini hanya sebuah ujian yang Allah berikan agar aku naik kelas
Sengatan matahari yang selalu memancarkan sinar teriknya
Selalu menusuk bagian kulitku yang kadang terasa sangat perih

Disaat kebanyakan anak sebayaku tertawa dalam pelukan ayah bunda dan keluarga tercinta
Memakai seragam yang bersih dan harum berlomba mencari ilmu untuk menggapai cita
Tapi aku ? aku harus menggantikan posisi kedua orang tuaku untuk adikku
Aku gantungkan seragam kebangganku dan menghapus semua mimpi indah yang pernah ku rancang

Bukan aku tak ingin mengejar cita-cita yang selama ini telah terancang hebat
Namun apa daya ku,setidaknya aku harus membuat adikku meraih impiaannya
Walaupun sebenarnya aku sangat ingin seperti hidup layaknya teman sebayaku

Tapi aku yakin dibalik postur mungilku ,aku memiliki kekuatan untuk membahagiakan adikku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar