Rabu, 30 September 2015

Anak Penjual Koran

Jika aku tertidur lelap dan disana keringat bercucuran
Jangan pernah kau bangunkan aku untuk sedetikpun
Karena dalam mimpiku pasti aku sedang berkelahi
Berkelahi dengan cerita kehidupanku yang kejam

Kumulai tiap pagi dengan langit yang kehitaman
Dengan ditemani sinar rembulan yang mulai meredupkan sinarnya
Ku langkahkan kaki kecilku menembus angin menusuk tulang rusuk mungilku
Sampainya aku di sebuah gudang tempat aku menghasilkan penyambung hidupku

Saat matahari mulai menampakkan senyumnya akupun bergegas
Mengantarkan sebuah cerita ibu kota dengan sejuta permasalahan
Ku kayuh sepeda tua sepeninggalan kakek
Menyusuri setiap rumah tengah kota untuk menyampaikan berita

Saat matahari tepat searah dengan kepalaku
Aku bergegas mencari pengetahuan untuk masa depanku
Mungkin saat ini aku hanya seorang anak penjual Koran
Tapi dimasa depan akulah orang yang dibuah bibirkan di Koran dengan prestasiku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar