Jika aku
tertidur lelap dan disana keringat bercucuran
Jangan
pernah kau bangunkan aku untuk sedetikpun
Karena dalam
mimpiku pasti aku sedang berkelahi
Berkelahi
dengan cerita kehidupanku yang kejam
Kumulai tiap
pagi dengan langit yang kehitaman
Dengan
ditemani sinar rembulan yang mulai meredupkan sinarnya
Ku
langkahkan kaki kecilku menembus angin menusuk tulang rusuk mungilku
Sampainya
aku di sebuah gudang tempat aku menghasilkan penyambung hidupku
Saat
matahari mulai menampakkan senyumnya akupun bergegas
Mengantarkan
sebuah cerita ibu kota dengan sejuta permasalahan
Ku kayuh
sepeda tua sepeninggalan kakek
Menyusuri
setiap rumah tengah kota untuk menyampaikan berita
Saat
matahari tepat searah dengan kepalaku
Aku bergegas
mencari pengetahuan untuk masa depanku
Mungkin saat
ini aku hanya seorang anak penjual Koran
Tapi dimasa
depan akulah orang yang dibuah bibirkan di Koran dengan prestasiku