Rabu, 30 September 2015

Anak Penjual Koran

Jika aku tertidur lelap dan disana keringat bercucuran
Jangan pernah kau bangunkan aku untuk sedetikpun
Karena dalam mimpiku pasti aku sedang berkelahi
Berkelahi dengan cerita kehidupanku yang kejam

Kumulai tiap pagi dengan langit yang kehitaman
Dengan ditemani sinar rembulan yang mulai meredupkan sinarnya
Ku langkahkan kaki kecilku menembus angin menusuk tulang rusuk mungilku
Sampainya aku di sebuah gudang tempat aku menghasilkan penyambung hidupku

Saat matahari mulai menampakkan senyumnya akupun bergegas
Mengantarkan sebuah cerita ibu kota dengan sejuta permasalahan
Ku kayuh sepeda tua sepeninggalan kakek
Menyusuri setiap rumah tengah kota untuk menyampaikan berita

Saat matahari tepat searah dengan kepalaku
Aku bergegas mencari pengetahuan untuk masa depanku
Mungkin saat ini aku hanya seorang anak penjual Koran
Tapi dimasa depan akulah orang yang dibuah bibirkan di Koran dengan prestasiku

Kamis, 10 September 2015

Bahagiaku Untuk Adik

Saat orang-orang besar disana bergelut dengan harta kekayaan
Aku disini mengais rezeki halalku untuk menyambung hidup
Saat orang-orang besar disana dengan mudah membuang uang mereka
Aku disini setiap hari berlumur keringat untuk sekantung receh

Entah hidup ini yang terlalu kejam untuk aku yang masih terbilang belia
Atau ini hanya sebuah ujian yang Allah berikan agar aku naik kelas
Sengatan matahari yang selalu memancarkan sinar teriknya
Selalu menusuk bagian kulitku yang kadang terasa sangat perih

Disaat kebanyakan anak sebayaku tertawa dalam pelukan ayah bunda dan keluarga tercinta
Memakai seragam yang bersih dan harum berlomba mencari ilmu untuk menggapai cita
Tapi aku ? aku harus menggantikan posisi kedua orang tuaku untuk adikku
Aku gantungkan seragam kebangganku dan menghapus semua mimpi indah yang pernah ku rancang

Bukan aku tak ingin mengejar cita-cita yang selama ini telah terancang hebat
Namun apa daya ku,setidaknya aku harus membuat adikku meraih impiaannya
Walaupun sebenarnya aku sangat ingin seperti hidup layaknya teman sebayaku

Tapi aku yakin dibalik postur mungilku ,aku memiliki kekuatan untuk membahagiakan adikku